Sang merah yang penih setia
tidah pernah mengungkap segala duka nestapa
sekalipun lelah setiap ketika
kerah kerah kerahan masih berbakti
dalam sedetik
tidak pernak seketika alpa
tanggung jawab tidak perah lupa
segumpal sang merah
menghidupkan segala penjuru
menzahirkan segala duka nestapa
tanpa sedarnya
jerkahnya mengherdik
mencucuk membakar lubang telinga
sang merah jerkah segala apa perasangka
setelah lelah
termuntah segala curiga
tidak pernah sekali ia menerjah
namun kali ini terserlah ia menjerkah
masih punya bahasa
masih punya santunnya
sang merah menjerkah
"baktiku ini ada tujuannya kah ?"
sakit tak tetkira , sang merah hati namanya ,
tak siapa fahm duka , hanya sang merah faham isinya.
1 comments:
keep it up dear:) dtg jenguk kamo
Post a Comment